Senin, 09 Februari 2009

Pembangunan 4 Megaproyek di Kota Cilegon Dinilai Tidak Jelas

[CILEGON] Pembangunan empat megaproyek di Kota Cilegon yakni proyek pembangunan Pelabuhan Kubangsari di Kecamatan Ciwandan, proyek pembanguna Terminal Terpadu di Merak, Kecamatan Pulomerak, dan pembangunan Pasar Keranggot, dinilai tidak jelas orientasi dan tujuannya bagi kepentingan masyarkat.

Gabungan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kecamatan Ciwandan menilai pembangunan empat megaproyek yang dilakukan oleh Pemkot Cilegon berlindung di bali dalih kepentingan masyarakat namun buktinya tidak jelas. Malah, masyarakat sering terbebani akibat pembangunan tersebut karena dana APBD selalu disedot untuk membiayai proyek itu.

“Hingga saat ini pembangunan yang meguras dana APBD itu belum juga dirasakan oleh masyarakat,” ungkap Ketua Barisan Angkatan Muda Hasanudin Isbatullah, Selasa (20/11).

Ia menilai pembangunan proyek-proyek yang ada tidak didasari oleh keinginan atau aspirasi masyarakat.

“Proyek pembangunan Pelabuhan Kubangsari tidak ada manfaat yang didapat oleh masyarakat secara langsung. Apalagi proyek itu merupakan proyek jangka panjang. Pemkot Cilegon selalu berlindung di balik kepentingan masyarakat tetapi faktanya yang diuntungkan malah segelintir orang saja, ,” kata Isbatullah.

Hal senada diungkapkan Ketua Masyarakat Peduli Banten Masa Depan (MPBMD) Mustofa. Ia mengatakan dalam membangun empat mega proyek itu, yang perlu diperhatikan adalah kebutuhan primer masyarakat terlebih dulu.

“Pembangunan Terminal Terpadu Merak tidak berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat. Padahal, masih persoalan yang lebih penting diperhatikan yakni masalah pendidikan, kesehatan, anak-anak jalanan dan orang-orang miskin,” ujarnya.

Ia mengatakan, keberadaan Terminal Terpadu Merak saat ini hanya mempersulit keadaan terminal di Pelabuhan Merak. Dan faktanya, terminal itu hanya menjadi pajangan saja.

Sementara itu, tokoh Pemuda Ciwandan Hikmatulloh mengatakan empat megaproyek jangka panjang itu jangan sampai menjadi beban para peminpin setelah Wali kota Aat Safaat yang saat ini memimpin Kota Cilegon.

“Kami meminta Pemkot Cilegon jangan selalu berlindung di balik perilaku-perilaku yang sudah salah,” ujarnya. [elde]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar