Senin, 09 Februari 2009

Jembatan selat sunda segera dibangun

Jembatan selat sunda segera dibangun - jungle - 7 Sep 2008

Menurut rencana, tim khusus yang akan mengurus pembangunan jembatan penghubung Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera tersebut. Targetnya sebelum pada akhir 2008 tim ini sudah terbentuk. Pemerintah berencana membentuk tim khusus percepatan pembangunan proyek JSS sebelum akhir 2008.

”Feeling saya tahun ini (pembentukan badan/timnya) sudah selesai. Namanya, apakah bentuknya badan ataupun tim saya nggak tahu. Yang ngurusin Pak Lambok (Deputi Bidang Hukum Setneg),” ujar Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Dedy S Priatna di Jakarta kemarin.

Menurut Deddy, badan/tim tersebut bertugas menampung setiap usulan serta berbagai permasalahan terkait percepatan pembangunan proyek JSS. Keanggotaan tim bersifat lintas sektoral sesuai banyaknya aspek yang terkait dalam pembangunan itu, seperti Departemen Pekerjaan Umum (PU), PT PLN (Persero), Departemen ESDM, PT KAI, dan Departemen Perhubungan (Dephub).

”Kalau belum ada timnya seperti sekarang, orang kan bingung, Selat Sunda kalau mau ngurus ke siapa perginya? Ke PU? PU kan hanya jembatannya. Padahal, itu ada tol, ada kereta api, ada listrik, gas, dan kawasan. Jadi, itu lintas sektor, lintas departemen,” kata Deddy. Dalam catatan SINDO, pertengahan 2005 Pemerintah Provinsi Lampung dan Banten sepakat membangun jembatan yang menghubungkan Selat Sunda.

Opsi pembangunan jembatan diambil setelah sebelumnya juga diusulkan pembangunan terowongan Selat Sunda. Pembangunan JSS dilakukan sebagai sarana penghubung alternatif bagi kelancaran transportasi untuk mengirimkan hasil bumi dari Sumatera ke Pulau Jawa. Rencananya JSS bakal dibangun 70 meter di atas permukaan laut dengan lebar 60 meter. Nantinya jalan ini dibagi menjadi enam jalur, yaitu masingmasing dua jalur untuk kereta api, kendaraan roda empat, dan roda dua.

Menurut perhitungan dalam rancangan pembangunan JSS, jembatan yang diyakini bakal memiliki panjang 27,4 km setidaknya memerlukan biaya total mencapai USD10 miliar atau sekitar Rp93 triliun. Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Daerah (Kadinda) Provinsi Banten Isbatullah Alibasja mengatakan, pihaknya menyambut baik sinyal yang diberikan pusat.

Menurut dia, keberadaan badan/tim penanganan percepatan proyek JSS lintas departemen di tingkat pusat sudah cukup. ”Tapi, kami dari daerah juga siap untuk dilibatkan, guna memudahkan kelancaran proyek tersebut. Tapi, kalau tidak dilibatkan, kami meminta nantinya hasil apapun bisa disosialisasikan ke daerah,” ujar dia.

Isbatullah menambahkan, pembangunan JSS sangat diharapkan bisa segera terealisasi. Sebab, keberadaan JSS akan mampu menyatukan dua kekuatan ekonomi nasional, Jawa, dan Sumatera. Namun, kata dia, pihaknya juga berharap pembangunan Pelabuhan Internasional Bojonegoro realisasinya dipercepat. ”Itu akan makin menyempurnakan, jadi perlu didorong,” kata dia.

Spesifikasi Jembatan :

- Panjang 29 kilometer
- Lebar 60 meter
- Jalan mobil 2 x 3 meter
- Jalan sepeda motor dan pejalan kaki 2 x 1 meter
- Double track kereta di tengah
- Lokasi 50 kilometer dari Gunung Krakatau
- Desain tahan gempa dan tsunami
- Melintasi tiga pulau: Prajurit, Sangiang, dan Ular.
- Terdiri atas dua jembatan gantung berbentang ultrapanjang: 3,5 km dan 7 km.
- Terdiri atas tiga jembatan konvensional berbentang 6--7,5 km.
- Kapasitas maksimum 160 ribu kendaraan per hari dan 31.318 orang per hari
- Barang seperti batu bara sekitar 1,75 juta ton per tahun atau 4,7 ribu ton per hari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar