Jumat, 15 Mei 2009

LPKSM CILEGON ILLEGAL, BURUH KENA GETAHNYA

Ratusan Karyawan PT ABN Demo Tuntut Pencairan Dana Jamkesos
Jumat, 15 Mei 2009
E-mail Cetak PDF

Cilegon, Indowarta

Ratusan buruh PT Asa Bangun Nusantara (ABN), Kamis (14/5) berunjuk rasa di depan kantor mereka sekira pukul 11.00 WIB.. Demo para buruh yang tergabung dalam Serikat Buruh PT ABN (SB-ABN) ini, menuntut kepada pihak manajemen perusahaan agar membayarkan jaminan kesehatan mereka yang terhitung sejak bulan Februari 2008 hingga Mei 2009 yang belum dibayarkan. Adapun total dana para karyawan yang minta dicairkan sebesar RP 1,4 miliar.

Tuntutan itu timbul, sebab sejak bulan tahu 2005 lalu, antara pihak PT ABN dengan pihak Lembaga Peningkatan Kesejahteraan Sosial Masyarakat (LPKSM) yang mengelola dana Jamkesos tidak transparan kepada karyawan.

“Kita menuntut agar pihak perusahaan segera mencairakan dana Jamkesos para karyawan sebesar Rp 1,4 miliar. Sebab kita merasa sudah dibohongi, karena dalam pengelolaan dana tersebut dirasa tidak transparan. Sejak tahun 2005 pun, kita tidak bisa melihat saldo Jamkesos yang sudah kita bayarkan,” ujar Koordinator Aksi Muhir saat ditemui wartawan di sela demo.

Padahal, kata Muhir, setiap bulannya para karyawan tetap saj mendapat potongan gaji untuk membayar klaim Jamkesos. Tapi pada kenyataannya, untuk melihat jumlah uang kita yang sudah masuk saja tidak bisa. “Ada apa sebenarnya ini. Dikemanakan uang Jamkesos itu,” ungkap Muhir.

Selain itu, para buruh pun meminta agar setelah dana Jamkesos itu cair mereka dipindahkan ke sebuah lembaga baru untuk pembayarannya yakni ke pihak Jamsostek yang skalanya lebih nasional.

Muhir bersama para karywan menegaskan, jika pihaknya memberikan tenggat waktu kepada manajemen perusahaan dalam dua hari segera mencirakan dana. Jika tidak, mereka mengancam akan mogok kerja. “Kita ada sebelas divisi di PT ABN, jika tuntutan kita dalam dua hari tidak dipenuhi maka akan mogok kerja,” ucapnya.

Dalam demo yang kurang mendapat pengawalan dari aparat kepolisan ini, para karyawan kecewa karena tak ada satupun dari perwakilan perusahaan yang bersedia menemui pendemo. Seluruh staff dan atasan di PT ABN tak berada di tempat.

Sekuriti PT ABN Yurani, saat di temui Radar Banten membenarkan jika di kantornya tak ada satu orang pun staff dan atasannya yang berada di kantor. “Nggak ada orang mas di dalam,” ucapnya singkat.

Dihubungi terpisah, Direktur Operasional PT ABN Ashabi, mengaku tak bisa menemui pihak pendemo karena dalam kondisi sakit. Menyoal tuntutan para karyawan, Ashabi mengaku sedang mengurus proses pencairan dan Jamkesos. “Kita sedang mengurus pencairan tersebut. Karena kita direksi baru, jadi butuh proses dong dalam pencairannya. Jangankan dari 2008, sejak 2001 pun akan kita coba cairkan,” tegasnya seraya mengatakan jika pihaknya pun telah membagikan formulir Jmasostek kepada karyawan untuk diisi.

Dirinya mengimbau kepada karyawan, agar jangan melakukan mogok kerja. Sebab itu akan berpengaruh terhadap iklim kerja terutama bagi PT KS. “Apabila ada yang ingin mogok kerja, saya akan memabri peringatan,” pungkasnya. (jiwa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar