Cilegon, Indowarta
Ratusan massa Brigade Pelopor Perubahan berunjuk rasa di depan kantor Walikota Cilegon, Banten, menuntut penghentian upaya politisasi dan intervensi terhadap karang taruna se-kota Cilegon.
Aksi unjuk rasa ratusan massa Brigade Pelopor Perubahan yang dilakukan di depan kantor walikota Cilegon, Banten, sempat memancing reaksi ratusan PNS yang bekerja di dalam kantor Walikota Cilegon. Mereka pun keluar ruangan meninggalkan pekerjaan, untuk mengawasi aksi pemuda di luar kantor.
Para PNS yang seharusnya tetap bekerja, sebagian di antaranya keluar dari ruangan dan bersiaga di depan kantor walikota. Belum diketahui motivasi mereka meninggalkan pekerjaan, tetap yang pasti tidak lama kemudian mereka pun diperintahkan untuk masuk kembali ke dalam gedung dan ber-aktivitas seperti biasa.
Dalam orasinya, para pengunjung rasa menuntut agar Walikota Cilegon Tb. A'at Syafaat menghentikan intervensi dan upaya mempolitisasi karang taruna se-Kota Cilegon, demi kepentingan partai yang dipimpinnya.
Massa juga meminta pihak kepolisian dan kejaksaan mengusut pencairan dana pembinaan karang taruna senilai Rp. 300 juta.
Aksi unjuk rasa ini mendapat pengawalan ketat jajaran Polres Cilegon, selain memasang kawat berduri di sepanjang depan kantor walikota, aparat juga mengawal long march para demonstran, untuk memastikan mereka tidak melanjutkan aksi kembali. Sebelum demo, polisi juga sempat mengamankan seorang pria yang membawa senjata tajam, yang dikhawatirkan bisa mengancam keselamatan demonstran. (jiwa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar